Jumat, 14 Oktober 2011

organisasi


organisasi
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Membuat Dokumen tentang Organisasi.

 struktur organisasi

 









                                               Disusun Oleh :
                                               Kelompok 8

1.      Lia Andriani
2.      Devi Kurniawati
3.      Dewi Susanti
4.      Masri’ah
5.      Ninik Handayani
                                   Kelas : XI AP 1


Smk muhammadiyah 01 Pati
tahun Ajaran 2010 / 2011
Jl. Raya Pati-Tayu Km. 3.5 Pati





                                                

kata pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia, rahmat serta petunjuk-Nya sehingga makalah dengan judul “Organisasi” dapat kami selesaikan untuk memenuhi tugas Membuat Dokumen.
Dengan tersusunnya makalah ini tidak lupa pula kami ucapkan rasa terima kasih kepada :
1.      Ibu Siti Muntafi’ah, selaku guru pengampu mata pelajaran Membuat Dokumen di SMK Muhammadiyah 01 Pati, yang telah membimbing dan memberikan pengarahan hingga selesainya makalah ini.
2.      Bapak Ibu tercinta serta keluarga yang senantiasa memberikan doa restunya juga kasih sayangnya.
3.      Rekan-rekan kelompok delapan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
4.      Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam rangka penyusunan Makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
      Atas bantuan yang telah Bapak, Ibu dan teman-teman berikan ajab mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT. Amin.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu dan pengetahuan tentang organisasi. Kami menyadari sepenuhnya akan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyelesaian makalah ini baik dari segi materi maupun penulisannya. Hal ini mengingat masih terbatasnya pengetahuan dan pengalaman tim penyusun. Segala kerendahan hati tim penyusun mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun guna menyempurnakan penulisan Makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Pati,    Oktober 2010


Tim Penyusun

Daftar isi

Halaman judul ............................................................................................... i
Kata pengantar ............................................................................................ ii
Daftar isi ......................................................................................................... iii
Bab I pendahuluan ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
bab II pengertian organisasi ................................................................. 1
2.1 Pengertian Organisasi dan Metode ............................................................ 2
2.2 Ciri dan Unsur Organisasi ......................................................................... 3
2.3 Fungsi Tujuan Organisasi .......................................................................... 4
Bab III Struktur organisasi.................................................................... 6
3.1 Pengertian Struktur Organisasi .................................................................. 6
3.2 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi ........................................................... 6
Bab IV Prinsip organisasi perkantoran .......................................... 13
   4.1 Prinsip Tujuan ........................................................................................ 13
   4.2 Prinsip Kesatuan Fungsi ......................................................................... 13
   4.3 Prinsip Hubungan Individual .................................................................. 13
   4.4 Prinsip Kesederhanaan ........................................................................... 13
   4.5 Prinsip Wewenang Sepadan dan Tanggung Jawab .................................. 13
   4.6 Prinsip Kepada Atasan Tunggal .............................................................. 14
   4.7 Prinsip Kepengawasan dan Kepemimpinan ............................................ 14
   4.8 Prinsip Jangkauan Pengawasan ............................................................... 14
bab V kesimpulan dan saran ................................................................. 15
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
5.2 Saran ....................................................................................................... 15
Daftar pustaka ............................................................................................ 16






Bab I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun di sekolah kita mengenal sebutan Organisasi. Dengan demikian kita perlu adanya pembelajaran tentang Organisasi dan fungsi dari organisasi itu sendiri.
Penyusunan makalah ini untuk memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi tentang organisasi dan hal-hal lain yang tercantum dalam suatu organisasi. Serta siswa-siswi dapat memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan tentang adanya organisasi.

1.2  Tujuan
1.      Untuk memberi pengetahuan tentang organisasi
2.      Melatih siswa-siswi agar dapat berorganisasi dengan baik

1.3  Rumusan Masalah
1.      Pengertian organisasi
2.      Fungsi serta peranan organisasi
3.      Tujuan adanya organisasi

BAB II
PENGERTIAN ORGANISASI

2.1  Pengertian Organisasi dan Metode
Perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani organon dan istilah Latin organum yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan.
Pengertian organisasi ditinjau menurut para ahli :
·         James D. Money Organisasi adalah bentuk dari Perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
·         John D. Millet Organisasi adalah sebuah kerangka struktur, sebagai wahana dan wadah pelaksanaan pekerja banyak orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.
·         Ermeat Dalk Organisasi adalah proses perencanaan dalam sebuah badan usaha.
·         Harley Trecker Organisasi adalah tindakan atau proses penghimpunan dari kelompok-kelompok yang ada hubungannya satu sama lain dalam sebuah wadah atau bagan.
Jadi pengertian Organisasi dan metode adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi hasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi san dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama.
Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Lima buah fakta yang jamak terdapat dan berlangsung dalam organisasi perkantoran yaitu :
1)      Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal.
2)      Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan maupun arus informasi.
3)      Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern.
4)      Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan individu, sebagian dari padanya merupakan alasan tindakannya, mereka masing-masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya.
5)      Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tersebut juga dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda, namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individu tersebut.
Berdasarkan ke lima fakta tersebut dapat dikemukakan bahwa :
a.       Organisasi perkantoran adalah suatu proses yang menjadi tempat orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
b.      Organisasi perkantoran adalah suatu rangka dasar yang menjadi tempat orang-orang melangsungkan kegiatan untuk menerima, menyimpan, mengolah, dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.
c.       Organisasi perkantoran mencakup susunan staf dan alokasi tugas dan tanggung jawab dalam mengolah data, memasok informasi untuk pembuatan keputusan dan merawat aktiva.

2.2  Ciri dan Unsur Organisasi
  1. Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah
    - Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
    - Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
    - Adanya tujuan
    - Adanya sasaran
    - Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
    - Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
  2. Unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
Bentuk komunikasi atau interaksi bagaimanapun yang terjadi, akan di dapat dua jenis unsur yang umum terjadi dalam setiap organisasi perkantoran yaitu :
1.      Unsur inti adalah manusia
Yaitu orang-orang tertentu yang komunikasi dan interaksinya membentuk organisasi perkantoran. Lousiana state university, Baton Rangue, mengatakan bahwa kondisi yang dibutuhkan organisasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih yang merasa bahwa kebutuhan-kebutuhan individual mereka dapat lebih baik terpenuhi melalui perpaduan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki secara pribadi.
2.      Unsur kerja (working elements)
Setelah organisasi kantor terwujud, unsur inti mulai terpengaruh oleh unsur kerja. Unsur kerja menentukan mutu interaksi.
Para anggota yang berinteraksi membentuk sebuah organisasi perkantoran, sedangkan unsur kerja membuatnya efektif atau inefektif.
Unsur kerja yang muncul dalam organisasi perkantoran adalah :
1)      sumber daya insani, yaitu kemampuan para karyawan kantor dan pengaruh pribadi mereka.
2)      Sumber daya nirinsani, yaitu barang ekonomi, seperti mesin-mesin, perlengkapan kantor dan komputer.
3)      Sumber daya konseptual dari kelompok khusus yaitu para manajer.

2.3 Fungsi Tujuan Organisasi
Fungsi Organisasi
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya adalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi
Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3. Accounting (pelaporan)
      Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan  sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
    Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.
Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Fungsi-fungsi tujuan :
1. Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir.
2.Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya.
3.Standart pelaksanaan.
4.Sumber motivasi
5.Dasar rasional pengorganisasian.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI4

3.1 Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan sub-subsistem dengan hubungan wewenang dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan (koordinasi) serta menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Dalam menentukan struktur organisasi biasanya dilandaskan pada penggunaan kewenangan inti, staf, dan fungsional.
Berdasarkan kewenangan di atas, bentuk struktur  organisasi perusahaan dapat berupa organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi lini, staf dan fungsional.

3.2  Bentuk-bentuk struktur organisasi :
a.       Organisasi lini
Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Ciri-ciri bentuk organisasi ini adalah organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi. organisasi lini mempunyai garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan.
Keuntungan organisasi lini :
-          kesatuan pimpinan terjamin karena ada dalam satu komando
-          koordinasi relatif mudah dilaksanakan
-          proses pengambilan keputusan berjalan cepat
-          pengendalian relatif mudah dilaksanakan
-          rasa solidaritas pegawai tinggi
Kelemahan organisasi lini :
-          tujuan pribadi pimpinan sering kali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
-          pimpinan seringkali menjadi otoriter
-          kesempatan pegawai untuk berkembang terbatas sebagai kewenangan-kewenangan. Untuk merencanakan, mengomando, dan melaksanakan pengendalian sepenuhnya ada pada pimpinan
-          organisasi perusahaan terlalu tergantung kepada pimpinan.

b.      Organisasi lini dan staf
Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dan sifatnya langsung dari jabatan tertinggi kepada yang terbawah. Namun untuk kelancaran tugasnya, pimpinan dibantu oleh staf.
Staf adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu. Tugas staf antara lain membantu pimpinan dengan cara memberikan saran-saran dan pelayanan lain sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan atau membuat keputusan.
Keuntungan  :
-          asas kesatuan pimpinan tetap ada
-          terdapat pembagian tugas yang jelas antara pemimpin, staf, dan pelaksana.
-          penempatan orang yang sesuai kemampuan mudah dilaksanakan.
-          dapat digunakan dalam organisasi kecil maupun besar.
-          pengambilan keputusan relatif lebih mudah
-          koordinasi mudah dilakukan karena ada pembidangan tugas.
Kelemahan  :
-          kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan nasehat.
-          Terkadang terjadi kompetisi yang kurang sehat karena tiap unit menganggap tugasnya lebih penting dari pada yang lain.

c.       Organisasi fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan, organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas. Pimpinan mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahnya, dan manajer tersebut meneruskannya kepada para pelaksana yang bersangkutan. Dapat digunakan oleh perusahaan besar yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan beragam tetapi menurut adanya spesialisasi. Dalam organisasi fungsional biasanya terdapat :
1)      Pembidangan tugas yang tegas dan jelas.
2)      Pengembangan spesialisasi kerja.
3)      Bawahan menerima tugas dari beberapa atasan.
4)      Koordinasi menyeluruh dilakukan pada tingkat atas.
Kebaikan organisasi fungsional :
1)      Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh secara optimum.
2)      Para pegawai akan lebih terampil di bidangnya.
3)      Efisiensi dan produktifitas, relatif mudah ditingkatkan.
4)      Disiplin pegawai yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
d.      Organisasi lini, staf, dan fungsional
Tipe organisasi yang menggabungkan (mengkombinasikan) ketiga tipe organisasi atau bentuk organisasi-organisasi lini, staf, dan fungsional adalah tipe organisasi yang menggabungkan (mengombinasikan) ketiga tipe atau bentuk organisasi. Tipe organisasi semacam ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang mempunyai pekerjaan yang banyak dan kompleks. Pada tingkat pimpinan puncak diterapkan organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat manajer diterapkan organisasi fungsional.
Dengan cara penggabungan tipe seperti di atas, maka kelemahan-kelemahan dari ketiga tipe organisasi (lini, staf, fungsional) dibuang dan kebaikan-kebaikannya digunakan dan dikembangkan sedemikian rupa.
.Kebaikan organisasi lini dan staf:
1)      Asas kesatuan pimpinan tetap ada
2)      Terdapat pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana.
3)      Penempatan orang yang sesuai kemampuan mudah dilaksana.
4)      Bentuk organisasi lini dan staf dapat digunakan dalam organisasi kecil maupun besar.
5)      Pengambilan keputusan relatif mudah dilakukan karena mendapat bantuan pemikiran dan saran dari staf.
6)      Koordinasi mudah dilakukan karena ada pembidangan tugas.
7)      Bakat pegawai yang berbeda-beda dapat dikembangkan karena mereka bekerja sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
Kelemahan organisasi lini dan staf:
1.       Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan nasehat.
2.       Terkadang terjadi kompetisi yang kurang sehat karena tiap unit menganggap tugasnya lebih penting daripada yang lain.

e.       Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut

Bagan struktur organisasi lini



















Bagan struktur organisasi lini Dan staf

 













BAGAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL


















Bagan struktur organisasi lini, staf, Dan fungsional


















BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PANITIA
 


Bab IV
Prinsip organisasi perkantoran

(J.J.W Neuner dan L.B Keeling, Modern Office Management, D.B. Taraporevala Sons & Co. Private Ltd, Bombay, 1970,hh,45-49) menyatakan ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi :

4.1 Prinsip tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran mesti dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi motivasi untuk mencapainya.

4.2 Prinsip kesatuan fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan suatu system yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.

4.3 Prinsip hubungan individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kendatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.

4.4 Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan dan iterelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedangkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.

4.5  Prinsip wewenang sepadan dan tanggung jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut.



 

4.6  Prinsip kepada atasan tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka tiap petugas dalam organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.

4.7  Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakkan sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan yang efektif akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan datang.

4.8  Prinsip jangkauan pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang manajer kantor atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan manajer kantor semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya tambahan kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan itu akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu tambahan kemampuan pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik 0 (bahkan negatif atau kekacauan pengawasan).
Kebanyakan ahli menejemen melihat 12 hingga 15 bawahan sebagai jangkauan maksimum pada tingkat organisasi rendahan. 5 hingga 6 orang bawahan pada tingkat tinggi. Namun demikian berkat perkembangan teknologi khususnya komputer elektronika dan system mesin dengan pelaksanaan bawahan yang  kurang lebih serupa melalui prosedur pengawasan rutin, jumlah bawahan yang dapat diawasi seorang atasan dapat bertahan. Teknologi dapat mendorong sentralisasi manajemen.

Bab V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
1. Penerapan sistem struktur organisasi suatu perusahaan tertentu tidak harus menganut satu pola/tipe struktur organisasi teoritis yang ada.
2. Sistem struktur organisasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bisa merupakan gabungan dan beberapa pola/tipe struktur organisasi teoritis yang ada.
3. Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa memiliki sistem struktur organisasi yang berbeda. Hal ini tergantung dari kondisi dan tujuan perusahaan tersebut.

5.2 Saran
Sebaiknya masing-masing perusahaan menerapkan struktur organisasinya sesuai dengan kondisi dan tujuan perusahaan tersebut. Makalah ini dibuat berdasarkan sumber yang diketahui penulis. Istilah-istilah yang digunakan masih menggunakan istilah asing. Jadi diharapkan pada para pembaca untuk meneliti dengan mencari sumber lain.

Daftar pustaka

Ratmini,. 2008. Modul 8 Administrasi Perkantoran SMK. Surakarta:CV Pratama Mitra Aksara.
Mohammad Aswin, 2004. Makalah penerapan sistem struktur organisasi pada perusahaan Developer. Jakarta (PT. Graha Buana Cikarang)
http//: Wikipedia.com
www.organisasi.com
Barrie, D.S.[and] Paul son, RC. 1984. Professional Construction Management,  2nd
edition, McGraw Hill Inc. New York.
Thomson, CB., 1981.  Developing-Marketing and Delivering Construction
Management Services, McGraw Hill Inc. New York
Soekanto Reksohadiprodjo, 1983, Manajemen Proyek, BPFE, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar